Analisis Terjemahan Novel Laskar Pelangi Dari Andrea Hirata
DOI:
https://doi.org/10.59024/simpati.v3i1.1123Keywords:
Teknik penerjemahan, Pemotongan, Penghilangan, Strategi PenerjemahanAbstract
Teknik penerjemahan mertupakan metode yang berfungsi guna mentransfer pesan dari Bahasa Sumber (BSu) ke Bahasa Sasaran (BSa), yang meliputi tingkatan kata, frasa, klausa, dan kalimat. Teknik ini memiliki lima karakteristik, sebagaimana dikemukakan oleh (Molina & Hurtado Albir, 2002), yang menekankan pengaruhnya terhadap hasil terjemahan, klasifikasi berdasarkan teks BSu, penerapan pada tataran mikro, keterkaitan dengan konteks tertentu, dan sifatnya yang fungsional. Beragamnya istilah teknik antar pakar sering menimbulkan tumpang tindih, sehingga penelitian ini mengacu pada 18 teknik penerjemahan Molina dan Albir yang sudah teruji secara komprehensif. Penelitian ini menganalisis penerapan teknik cutting dan omission dalam penerjemahan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.(Florensa, Aini, Sholehhudin, & Sutrimah, 2023) Teknik cutting digunakan untuk menyederhanakan struktur kalimat panjang, sementara omission diterapkan untuk menghilangkan elemen budaya lokal yang sulit diterjemahkan tanpa mengorbankan inti cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua teknik tersebut efektif dalam meningkatkan keterbacaan teks terjemahan. (Venuti, 2017)Namun, terdapat risiko kehilangan aspek estetika dan budaya lokal. Dengan demikian, penerjemah perlu berhati-hati agar esensi cerita tetap terjaga dan pesan tersampaikan secara akurat kepada pembaca internasional.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Simpati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.